Kamis, 26 September 2013

TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN CABE

  SUCI HIDAYATI
126510600
3A BIOLOGI


Pertumbuhan dan Perkembangan
 

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari pertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible ( tidak dapat kembali ).
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan secara kualitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
·         Faktor Eksternal :
1.Suhu
2.Cahaya
3.Air
4.Nutrisi
5.Kelembapan udara
6.Tingkat keasaman dan basa ( pH )
·         Faktor Internal:
Faktor Intraseluler : gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor hereditas.
Faktor Interseluler : hormon.

Tanaman cabai dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Subkelas          : Sympetalae
Ordo                : Tubiflorae
Family             : Solanaceae
Genus              : Capsicum
Species            : Capsicum annuum L.

Tanaman cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu. Tinggi tanaman 50-120 cm dan mempunyai banyak cabang dan dari setiap cabang akan tumbuh bunga atau buah. Akar tanaman cabai menyebar, tetapi dangkal. Akar-akar cabang dan rambut-rambut akar banyak terdapat dipermukaan tanah, semakin ke dalam akar-akar tersebut semakain berkurang. Ujung akar tanaman cabai hanya dapat menembus tanah sedalam 30-40 cm. Akar horizontal cepat berkembang di dalam tanah, menyebar dengan kedalaman 10-15 cm (Tjahjadi, 1991).

Batang utama cabai tegak dan pangkalnya berkayu dengan panjang 20-28 cm dengan diameter 1,5-2,5 cm. Batang percabangan berwarna hijau dengan panjang mencapai 5-7 cm, diameter batang percabangan mencapai 0,5-1 cm. Percabangan bersifat dikotomi atau menggarpu, tumbuhnya cabang beraturan secara berkesinambungan.

Daun cabai berbentuk lonjong dan bagian ujungnya meruncing dengan panjang daun 14-10 cm, lebar 1,5-4 cm. Menurut Nawangsih, et. al. (2001), daun terdiri atas tangkai, tulang dan helaian daun. Panjang tangkai daun antara 1-5 cm. Tangkai daun berkembang sekaligus sebagai tulang daun. Tulang daun berbentuk menyirip dilengkapi urat daun. Helaian daun bagian bawah berwarna hijau terang, sedangkan permukaan atasnya berwarna hijau tua.

Bunga cabai berkelamin dua (hermafrodit), dalam satu bunga terdapat perlengkapan alat kelamin jantan dan betina. Posisi bunga cabai biasanya menggantung dengan warna mahkota bunga putih dan memiliki 5-6 kelopak bunga. Panjang bunga 1,5 cm lebarnya 0,5 cm dan panjang bunga 1-2 cm. Pangkal putik berwarna putih, panjangnya 0,5 cm. Warna kepala putik kuning kehijauan. Tangkai sari putih, tetapi yang dekat dengan kepala sari ada bercak kecoklatan. Panjang tangkai sari 0,5 cm. Kepala sarinya berwarna biru atau ungu (Tjahjadi, 1991).

Buah cabai merupakan buah buni berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya, menggantung, permukaan licin mengkilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm, bertangkai pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah.

Sedangkan untuk bijinya, biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya, tetapi orang tetap membutuhkannya untuk menambah nafsu makan.

Fase fisiologis tanaman cabai merah menurut Nawangsih et. al. (1999: 49-50):
  Fase Embrionis (Lembaga)
Fase embrionis terjadi sejak penyerbukan bakal buah oleh benang sari sehingga menghasilkan zigot yang seterusnya berkembang menjadi biji. Mulai tahap inilah pertumbuhan dan perkembangan tanaman berlangsung.
 Fase Juvenil
Fase juvenil dimulai sejak terbentuknya organ tanaman seperti daun, batang, dan akar yang pertama kalinya. Proses ini dikenal dengan perkecambahan. Fase juvenil berakhir pada waktu tanaman berbunga untuk pertama kali. Tanaman cabai yang berada dalam fase pertumbuhan juvenil aktif menumbuhkan tunas-tunas baru. Tunas tumbuh pada buku-buku batang utama dan pada ketiak daun. Pada fase ini tanaman tumbuh dan berkembang lebih cepat dan sangat subur.
  Fase Produksi
Fase produksi dimulai saat tanaman menumbuhkan bunga pertama dan berakhir ketika tanaman sudah tidak mampu berbuah secara normal.
Fase Penuaan (senil)
      Batasan dimulai fase penuaan sulit dipastikan secara tepat karena sampai batas waktu tertentu tanaman masih mampu menghasilkan bunga yang dapat berkembang menjadi buah. Namun demikian, ini dapat dihasilkannya bila tanaman cabai menghasilkan buah berukuran dibawah normal, berarti tanaman sudah berada pada fase penuaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar