SUCI HIDAYATI
126510600
3A BIOLOGI
Pertumbuhan
dan Perkembangan
Pertumbuhan
adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan
dari pertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible ( tidak dapat kembali ).
Perkembangan
adalah proses menuju kedewasaaan secara kualitatif terhadap pengembangan tubuh
organisme.
Faktor
– Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
·
Faktor Eksternal :
1.Suhu
2.Cahaya
3.Air
4.Nutrisi
5.Kelembapan udara
6.Tingkat keasaman dan basa ( pH )
1.Suhu
2.Cahaya
3.Air
4.Nutrisi
5.Kelembapan udara
6.Tingkat keasaman dan basa ( pH )
·
Faktor Internal:
Faktor Intraseluler : gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor hereditas.
Faktor Interseluler : hormon.
Faktor Intraseluler : gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor hereditas.
Faktor Interseluler : hormon.
Tanaman cabai
dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Tubiflorae
Family
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Species
: Capsicum annuum L.
Tanaman cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu.
Tinggi tanaman 50-120 cm dan mempunyai banyak cabang dan dari setiap cabang
akan tumbuh bunga atau buah. Akar tanaman cabai menyebar, tetapi dangkal.
Akar-akar cabang dan rambut-rambut akar banyak terdapat dipermukaan tanah,
semakin ke dalam akar-akar tersebut semakain berkurang. Ujung akar tanaman
cabai hanya dapat menembus tanah sedalam 30-40 cm. Akar horizontal cepat
berkembang di dalam tanah, menyebar dengan kedalaman 10-15 cm (Tjahjadi,
1991).
Batang utama cabai tegak dan pangkalnya
berkayu dengan panjang 20-28 cm dengan diameter 1,5-2,5 cm. Batang percabangan
berwarna hijau dengan panjang mencapai 5-7 cm, diameter batang percabangan
mencapai 0,5-1 cm. Percabangan bersifat dikotomi atau menggarpu, tumbuhnya
cabang beraturan secara berkesinambungan.
Daun cabai berbentuk lonjong dan bagian
ujungnya meruncing dengan panjang daun 14-10 cm, lebar 1,5-4 cm. Menurut Nawangsih,
et. al. (2001), daun terdiri atas tangkai, tulang dan helaian daun.
Panjang tangkai daun antara 1-5 cm. Tangkai daun berkembang sekaligus sebagai
tulang daun. Tulang daun berbentuk menyirip dilengkapi urat daun. Helaian daun
bagian bawah berwarna hijau terang, sedangkan permukaan atasnya berwarna hijau
tua.
Bunga cabai berkelamin dua (hermafrodit),
dalam satu bunga terdapat perlengkapan alat kelamin jantan dan betina.
Posisi bunga cabai biasanya menggantung dengan warna mahkota bunga putih dan
memiliki 5-6 kelopak bunga. Panjang bunga 1,5 cm lebarnya 0,5 cm dan panjang
bunga 1-2 cm. Pangkal putik berwarna putih, panjangnya 0,5 cm. Warna kepala
putik kuning kehijauan. Tangkai sari putih, tetapi yang dekat dengan kepala
sari ada bercak kecoklatan. Panjang tangkai sari 0,5 cm. Kepala sarinya
berwarna biru atau ungu (Tjahjadi, 1991).
Buah cabai merupakan buah buni berbentuk
kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya,
menggantung, permukaan licin mengkilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm,
bertangkai pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak
menjadi merah cerah.
Sedangkan untuk bijinya, biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi
cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas
dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya, tetapi orang tetap
membutuhkannya untuk menambah nafsu makan.
Fase
fisiologis tanaman cabai merah menurut Nawangsih et. al. (1999: 49-50):
Fase Embrionis (Lembaga)
Fase
embrionis terjadi sejak penyerbukan bakal buah oleh benang sari sehingga
menghasilkan zigot yang seterusnya berkembang menjadi biji. Mulai tahap inilah
pertumbuhan dan perkembangan tanaman berlangsung.
Fase Juvenil
Fase
juvenil dimulai sejak terbentuknya organ tanaman seperti daun, batang, dan akar
yang pertama kalinya. Proses ini dikenal dengan perkecambahan. Fase juvenil
berakhir pada waktu tanaman berbunga untuk pertama kali. Tanaman cabai yang
berada dalam fase pertumbuhan juvenil aktif menumbuhkan tunas-tunas baru. Tunas
tumbuh pada buku-buku batang utama dan pada ketiak daun. Pada fase ini tanaman
tumbuh dan berkembang lebih cepat dan sangat subur.
Fase Produksi
Fase
produksi dimulai saat tanaman menumbuhkan bunga pertama dan berakhir ketika
tanaman sudah tidak mampu berbuah secara normal.
Fase Penuaan (senil)
Batasan dimulai fase penuaan sulit
dipastikan secara tepat karena sampai batas waktu tertentu tanaman masih mampu
menghasilkan bunga yang dapat berkembang menjadi buah. Namun demikian, ini
dapat dihasilkannya bila tanaman cabai menghasilkan buah berukuran dibawah
normal, berarti tanaman sudah berada pada fase penuaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar